Elfiani Sandri: Sekolah Rakyat Tanjungpinang Sudah Berjalan, tapi Masih Dihadapkan Kendala Fasilitas

Jasa Pembuatan Lagu

Tanjungpinang, Jurnalkota.co.id

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Elfiani Sandri, menghadiri rapat koordinasi penyelenggaraan program Sekolah Rakyat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (31/10/2025), di Gedung A Ismeth Abdullah Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Kegiatan ini dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Prof. Dr. Abdul Haris, yang menegaskan pentingnya koordinasi lintas daerah agar program prioritas pemerintah pusat berjalan efektif.

“Program prioritas Presiden Prabowo di antaranya meliputi MBG, Rumah Subsidi, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, serta Sekolah Rakyat yang kita bahas hari ini,” ujar Abdul Haris.

“Pemerintah daerah diharapkan melaporkan setiap kendala di lapangan. Kami bertanggung jawab memastikan program Sekolah Rakyat ini berjalan lancar, baik dari sisi lahan, bangunan, sarana prasarana, maupun tenaga pendidik,” tambahnya.

Elfiani Sandri dalam kesempatan itu melaporkan bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat di Kota Tanjungpinang telah berjalan baik sejak September 2025, dengan kuota awal 100 siswa untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

“Sekolah Rakyat Kota Tanjungpinang sudah beroperasi dengan baik. Sarana dan prasarana disediakan oleh Kementerian PUPR, menggunakan gedung sementara di eks SMPN 15, Jalan Borobudur,” kata Elfiani Sandri.

Namun, Elfiani Sandri mengungkapkan adanya sejumlah kendala yang perlu segera diatasi, seperti penurunan jumlah siswa aktif menjadi 65 orang, serta belum terpenuhinya kebutuhan laptop dan seragam sekolah.

“Sebagian siswa tidak betah di sekolah asrama atau belum siap berpisah dari orang tua. Ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat agar anak-anak dari keluarga miskin dapat melanjutkan pendidikan yang layak,” tutur Elfiani Sandri.

“Kami juga berharap kekurangan tenaga guru, laptop, dan seragam bisa segera diatasi agar siswa lebih semangat belajar,” tambahnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *