Lebak, Jurnalkota.co.id
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten optimistis keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Untuk itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) para pengurus koperasi menjadi fokus utama.
“Kami meyakini melalui pelatihan peningkatan kapasitas pengurus KDKMP, akan lahir SDM unggul yang berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten, Agus Mintono, di Lebak, Rabu (12/11/2025).
Menurut Agus, Pemprov Banten berkomitmen mendukung program Kopdes Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya memperkuat perekonomian daerah. Melalui koperasi desa, pemerintah berharap tercipta pemerataan ekonomi sekaligus perluasan lapangan kerja di pedesaan.
Ia mencontohkan, Kopdes Merah Putih Giri Mukti di Lebak menjadi salah satu koperasi yang tumbuh mandiri dengan modal sendiri dan telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kini usaha yang dijalankannya terbukti mendorong ekonomi warga sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujar Agus.
Dorong Peningkatan Kapasitas SDM
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, menuturkan pelatihan peningkatan kapasitas pengurus KDKMP dilaksanakan selama tiga hari, mulai 12–14 November 2025, dengan melibatkan 100 peserta.
“Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat kemampuan manajerial pengurus, agar mereka mampu mengelola usaha yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan perluasan lapangan kerja,” kata Imam.
Kopdes Merah Putih diharapkan mampu mengelola berbagai unit usaha berbasis potensi lokal, mulai dari warung sembako, simpan pinjam, hingga usaha kesehatan seperti klinik desa dan apotek. Selain itu, pengembangan usaha di sektor logistik, pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan juga menjadi fokus.
Manfaat Langsung ke Masyarakat Desa
Salah satu pengurus Kopdes Merah Putih Pondok Panjang, Kecamatan Cihara, Aep Saepudin, menilai pelatihan ini penting bagi peningkatan kapasitas pengurus dalam hal manajemen, tata usaha, dan administrasi koperasi.
Kopdes di wilayahnya kini mengembangkan berbagai produk lokal seperti emping kaceprek, gula aren, sale pisang, dan bakso ikan. Bahan baku yang melimpah membuat usaha tersebut terus tumbuh dan menembus pasar antardaerah.
“Produksi gula aren kami bahkan dipasok hingga ke Jawa Timur, dengan nilai perputaran uang mencapai sekitar Rp400 juta per bulan dari 10 ton produksi,” ungkap Aep Saepudin.
Aep Saepudin optimistis, keberadaan Kopdes Merah Putih dapat menjadi solusi konkret untuk menumbuhkan ekonomi desa sekaligus menghapus kemiskinan ekstrem di wilayah pedesaan.
Penulis: Noma
Editor: Antoni







