Ma’ruf Amin dan Menag Resmikan Forum Musyawarah Ulama & Santri di Masjid Istiqlal

Jasa Pembuatan Lagu

Jakarta, Jurnalkota.co.id

Dalam momentum peringatan Hari Santri Nasional 2025, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, bersama Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, meresmikan berdirinya Forum Musyawarah Ulama & Santri (Formula Santri) di Aula PKU-MI, Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

Forum ini merupakan gagasan Prof. Ma’ruf Amin yang bertujuan memperkuat peran ulama, kiai, cendekiawan muslim, dan santri dalam menjawab tantangan global lintas sektor, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga kebangsaan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.

“Kiai harus lebih mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara, mencerahkan pemikiran masyarakat di era post-truth atau yang saya sebut zamanul iltibas zaman penuh kesamaran, disrupsi, dan hoaks,” ujar Ma’ruf Amin.

“Formula Santri bukan ormas atau wadah politik, melainkan ruang mudzakarah tempat berkumpulnya ulama, kiai, dan santri untuk membahas berbagai persoalan masyarakat agar tidak tersesat,” lanjutnya.

Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Formula Santri menjadi ruang silaturahmi lintas generasi dan lintas organisasi. “Bukan hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, tapi semuanya. Ulama dan santri harus menjadi fail, bukan maf’ul bihi memberi pencerahan bagi masyarakat dalam berbagai sendi kehidupan,” ujarnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik kehadiran forum ini. “Formula Santri diharapkan mampu memberi pencerahan kepada umat tentang Islam wasathiyah,” katanya.

“Semakin banyak ulama dan santri yang turun langsung membersamai umat, semakin kokoh pula kehidupan berbangsa yang aman, damai, dan sejahtera,” tambahnya.

Acara deklarasi turut dihadiri sejumlah ulama dan kiai nasional, di antaranya KH. Mahfudz Asirun, KH. Muhiddin Ishaq, KH. Yazid Romli, KH. Sholihin, KH. Ismail Ishaq, KH. Marhusin Arsy, KH. Murtadhih, KH. Yusuf Akbar, KH. Lukman Hakim Zainuddin, KH. Rusydi, Lc., KH. Ali Mahfud, MA, KH. Ahmad Ibnu Abidin, Lc., KH. Nasihin Zain, KH. Abdul Manan Ghani, KH. Anshori Yaqub, KH. Hanbali Usman, KH. Dedi Supriyadi Muchtar, KH. Huryani Darif, KH. Ibrahim Karim, dan KH. Soleh Ashri.

Ketua Formula Santri, Dr. KH. Arif Fahrudin, bersama KH. Dr. Irfan Zindy, membacakan lima butir deklarasi sebagai berikut:

1. Meneguhkan ukhuwah lintas pesantren dan lintas generasi dalam rel Ahlus Sunnah wal Jamaah.

2. Menghidupkan tradisi keilmuan dan adab sebagaimana diwariskan para guru dan salafus shalih.

3. Menjawab tantangan zaman berlandaskan Al-Qur’an, Sunnah, dan kebijaksanaan turats Islam Nusantara.

4. Mendorong kemandirian santri agar menjadi pelita masyarakat dalam dakwah, pendidikan, dan ekonomi umat.

5. Menjaga marwah ulama dan pesantren sebagai benteng aqidah, akhlak, dan kemuliaan bangsa.

“Formula Santri bukan sekadar wadah, melainkan gerakan hati dan pikiran untuk menghidupkan kembali ruh keislaman di tengah umat,” ujar Arif Fahrudin.

“Gerakan ini hadir untuk umat, bangsa, dan negara, guna menciptakan masyarakat yang berakhlak dan beradab dalam bingkai Indonesia.” (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *