Bareskrim Polri Ambil Alih Kasus Temuan Narkoba dalam Jumlah Besar di Tol Trans Sumatera

Jasa Pembuatan Lagu

Jakarta, Jurnalkota.co.id

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri resmi mengambil alih penanganan kasus temuan narkoba dalam jumlah besar yang ditemukan di ruas Jalan Tol Trans Sumatera, Lampung. Langkah ini dilakukan sejak Jumat (21/11/2025) guna mempercepat proses penyelidikan dan mengungkap jaringan yang diduga terlibat dalam distribusi narkotika lintas daerah tersebut.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Hadi Santoso mengatakan bahwa seluruh barang bukti sudah diamankan dan dibawa ke Bareskrim untuk pemeriksaan laboratorium dan pendalaman lebih lanjut.

“Pengambilalihan dilakukan agar penyelidikan lebih cepat dan terkoordinasi. Dengan ditarik ke Bareskrim, proses pendalaman dapat dilakukan lebih komprehensif,” ujar Eko di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Awal Penemuan dari Kecelakaan Misterius

Kasus ini bermula ketika petugas patroli tol menemukan sebuah mobil berwarna hitam yang mengalami kecelakaan tunggal di KM 136 Tol Trans Sumatera pada Kamis (20/11). Saat ditemukan, kendaraan tersebut dalam kondisi rusak namun tanpa pengemudi maupun penumpang.

Petugas kemudian melakukan penyisiran di area sekitar lokasi kejadian. Dari dalam mobil, ditemukan satu tas berukuran besar yang berisikan lima tas lainnya. Kecurigaan muncul ketika tas-tas tersebut terasa berat dan terbungkus rapi.

Ditemukan 34 Kantong Narkotika

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari menjelaskan bahwa pemeriksaan gabungan antara aparat Polri dan TNI dilakukan segera setelah temuan mencurigakan tersebut. Hasilnya, ditemukan 34 kantong berisi narkotika dalam berbagai bentuk.

“Jumlahnya cukup besar dan diduga akan diedarkan melalui jalur darat. Saat ini kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan jenis dan kadar narkotika yang ditemukan,” kata Yuni.

Ia menambahkan, lokasi kejadian yang berada di jalur tol utama Sumatera mengindikasikan adanya upaya jaringan narkoba untuk mendistribusikan barang terlarang dalam volume besar dengan memanfaatkan akses jalan yang cepat dan minim hambatan.

Penelusuran Arah Jaringan

Polda Lampung dan Bareskrim kini tengah bekerja sama menelusuri identitas pemilik kendaraan, asal barang, serta jejaring yang terlibat. Polisi mencurigai bahwa pengemudi kendaraan tersebut melarikan diri sesaat setelah kecelakaan terjadi karena panik mengetahui barang bukti dapat ditemukan.

“Tim sedang menelusuri rekaman CCTV, jalur perjalanan kendaraan, hingga kemungkinan keterlibatan kurir atau kelompok pengendali di luar daerah,” ujar Eko.

Selain itu, kepolisian juga mendalami kemungkinan bahwa kendaraan tersebut merupakan bagian dari sistem controlled delivery atau modus pengantaran terputus yang sering digunakan jaringan internasional dan antarprovinsi untuk mengaburkan pelaku inti.

Pusat Penanganan Dipindah ke Bareskrim

Dengan dipusatkannya penyelidikan di Bareskrim, proses analisis jaringan diharapkan lebih cepat dilakukan. Bareskrim memiliki kemampuan pemetaan jaringan lintas provinsi yang lebih luas serta koordinasi dengan berbagai kepolisian daerah.

“Kami berharap, dengan penanganan terintegrasi, pola distribusi dan para pelakunya dapat segera terungkap,” kata Eko.

Upaya Tekan Peredaran Narkoba Jalur Darat

Polisi menilai temuan ini menjadi sinyal bahwa jalur darat Sumatera masih menjadi rute favorit jaringan narkoba karena dianggap aman dan memiliki banyak pintu masuk. Kepolisian akan meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan, termasuk ruas tol, pelabuhan penyeberangan, serta jalur alternatif.

Hingga kini, penyidik masih menunggu hasil uji laboratorium terkait jenis narkoba, melakukan pemeriksaan saksi yang berada di sekitar TKP, serta menelusuri jejak digital dari nomor rangka dan mesin kendaraan.

Pengungkapan kasus ini diharapkan menjadi pintu masuk untuk menekan peredaran narkoba yang mencoba masuk melalui jalur darat di Sumatera. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *