Lebak, Jurnalkota.co.id
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat mengoptimalkan peran Juru Pemantau Jentik (jumantik) serta gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Lebak, Endang Komarudin, mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan seluruh Puskesmas agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran DBD.
“Selama Januari hingga Agustus 2025 tercatat 609 kasus DBD dengan satu di antaranya meninggal dunia. Karena itu, masyarakat harus mewaspadai penyebaran penyakit yang bisa mematikan ini dengan mengoptimalkan jumantik dan PSN,” kata Endang Komarudin, Rabu (24/9/2025).
Menurut Endang Komarudin, perubahan cuaca yang silih berganti antara hujan dan panas berpotensi memicu berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue. Ia menekankan, kegiatan jumantik dan PSN dapat memutus mata rantai penularan DBD karena membasmi jentik nyamuk sejak dini.
Endang Komarudin mendorong warga bergotong royong menjalankan PSN dengan cara 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, serta menaburkan abate di bak mandi.
“Kasus DBD umumnya muncul akibat lingkungan kotor. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air pada kaleng, ember, hingga pot bunga. Dengan jumantik dan PSN, penularan bisa ditekan secara efektif dan murah,” ujar Endang Komarudin.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Rangkasbitung, Yayang Citra Gumilar, menambahkan pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan DBD.
Penulis: Noma
Editor: Antoni