Jakarta, Jurnalkota.co.id
Setelah melalui proses panjang, dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten akhirnya berakhir. Kepastian ini disampaikan Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat seusai pertemuan di Kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Pertemuan tersebut mempertemukan dua kubu yang sebelumnya bersengketa, yakni pihak Mashudi yang diwakili Junaedi Achmad, Fahdi Khalid, dan Hari Wibowo, serta kubu Rian Nopandra yang hadir bersama R. Dede Liyana. Dari PWI Pusat hadir Ketua Tim Penyelesaian Dualisme PWI se-Indonesia Mirza Zulhadi, Wakil Ketua Atal S. Depari, serta anggota tim Anrico Pasaribu, Kadirah, Hilman Hidayat, dan pengurus PWI Pusat Badar Subur.
Musyawarah berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 13.00 WIB. Pada sesi awal, kedua pihak diberi kesempatan berdiskusi internal sebelum melanjutkan musyawarah bersama Tim Penyelesaian Dualisme PWI Pusat.
“Dualisme di PWI Banten telah selesai dan berakhir dengan rekomendasi kepengurusan saudara Rian Nopandra sebagai pengurus yang diakui,” ujar Mirza Zulhadi usai memimpin rapat.
Ia menambahkan, langkah berikutnya adalah memastikan roda organisasi berjalan normal. “PWI Banten kami rekomendasikan untuk segera menggelar rapat pleno paling lambat pada 15 Oktober 2025. Alhamdulillah, semua pihak menerima keputusan ini dengan lapang dada,” katanya.
Anggota tim, Anrico Pasaribu, menilai proses penyelesaian berlangsung kondusif dan mencerminkan semangat kebersamaan insan pers. “Pertemuan dua jam ini menunjukkan komitmen kedua pihak untuk bermusyawarah. Selanjutnya, PWI Pusat akan menerbitkan keputusan resmi berdasarkan hasil pertemuan ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, Tim Penyelesaian Dualisme PWI se-Indonesia dibentuk berdasarkan amanat Kongres Persatuan yang digelar pada 29–30 Agustus 2025 di Cikarang. Tim tersebut memiliki mandat menyelesaikan seluruh permasalahan kepengurusan PWI di daerah sebelum hasil kongres diberlakukan secara nasional.
Dengan berakhirnya dualisme di Banten, PWI Pusat berharap seluruh anggota di daerah kembali bersatu dalam semangat profesionalisme dan menjaga marwah organisasi wartawan tertua di Indonesia itu. (Red)