Raja Ariza Hadiri Penganugerahan RDK Award 2025, Dorong Tradisi Literasi Melayu Terus Hidup

Jasa Pembuatan Lagu

Tanjungpinang, Jurnalkota.co.id

Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza, menghadiri penganugerahan pemenang lomba menulis Rida K Liamsi (RDK) Award 2025 yang digelar di pelataran Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri), kawasan Tugu Sirih, Tepi Laut, Kota Tanjungpinang, Jumat (10/10/2025).

Kegiatan yang diinisiasi RDK Group ini diikuti 334 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari pelajar SD, SMP, SMA, hingga guru dan jurnalis. Lomba berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2025, dengan tujuan menghidupkan kembali tradisi literasi dan sastra Melayu.

Dalam sambutannya, Raja Ariza mengapresiasi penyelenggaraan RDK Award yang dinilai memberikan ruang bagi penulis muda dan pegiat literasi untuk berkarya. Ia menyebut, menulis merupakan kegiatan yang seharusnya menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

“Menulis itu seperti bernafas. Selama kita hidup, semangat menulis harus tetap ada,” ujar Raja Ariza.

Ia menambahkan, Tanjungpinang memiliki sejarah panjang sebagai kota budaya dan tempat lahirnya banyak cendekiawan, termasuk Raja Ali Haji. Karena itu, tradisi literasi perlu terus dijaga dan dikembangkan.

“Tanjungpinang bukan kota industri, tapi memiliki potensi besar sebagai pusat budaya dan daerah wisata yang berakar pada nilai-nilai Melayu,” kata Raja Ariza.

Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, literasi budaya merupakan kemampuan memahami dan menghormati perbedaan, sekaligus berpikir positif terhadap keragaman. Ia menyebut, Pulau Penyengat memiliki peran penting dalam sejarah sastra Melayu dan dikenal sebagai kampung para penulis.

“Kita patut bangga karena banyak penulis besar dari masa lalu yang karyanya abadi. Nama-nama seperti Raja Ali Haji, Raja Haji Fisabilillah, dan Sultan Mahmud Riayat Syah sudah menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa,” ucap Ansar Ahmad.

Ansar Ahmad menambahkan, Kepulauan Riau memiliki kontribusi besar bagi penyatuan bangsa melalui bahasa Indonesia yang berakar dari bahasa Melayu. Ia pun berencana membangun tugu dan museum bahasa di Pulau Penyengat sebagai bentuk pelestarian warisan budaya tersebut.

“Kalau tidak kita abadikan, generasi mendatang mungkin tidak akan tahu bahwa cikal bakal bahasa Indonesia berasal dari sebuah pulau kecil di Kepri,” tutur Ansar Ahmad.

Pendiri RDK Group, Dato’ Rida K Liamsi, mengatakan ajang RDK Award digelar untuk mendorong wartawan, pelajar, dan penulis menghasilkan karya berkualitas. Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat semangat literasi dan menjaga tradisi sastra Melayu agar tetap hidup.

“Kita butuh dukungan semua pihak agar kegiatan seperti ini terus berlanjut. Kesadaran literasi penting untuk membangun peradaban,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *