Tanjungpinang, Jurnalkota.co.id
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Tanjungpinang menggelar skrining tuberkulosis (TBC) bagi warga binaan melalui metode chest X-ray. Kegiatan ini berlangsung pada 29–30 September 2025 di Aula Rutan Kelas I Tanjungpinang.
Skrining tersebut merupakan tindak lanjut Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Program ini merupakan kolaborasi antara Ditjen Pemasyarakatan, Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO), dengan dukungan Global Fund TBC.
Sebanyak 427 warga binaan menjadi sasaran pemeriksaan. Tahapan dimulai dengan pemeriksaan gejala TBC oleh petugas klinik, dilanjutkan rontgen dada. Hasil pemeriksaan dianalisis oleh dokter untuk menegakkan diagnosis awal. Bagi warga binaan yang terindikasi TBC, dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa uji dahak dengan metode tes cepat molekuler (TCM).
Kepala Rutan Kelas I Tanjungpinang, Alanta Imanuel Ketaren, menyatakan kegiatan ini sebagai langkah nyata dalam mendukung program nasional eliminasi TBC.
“Kami berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan bagi warga binaan. Melalui skrining ini, diharapkan deteksi dini TBC bisa dilakukan sehingga penularan dapat dicegah dan pengobatan segera diberikan,” ujarnya.
Pelaksanaan skrining juga melibatkan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang dan PT Cito Putra Utama sebagai penyedia layanan mobile rontgen.
Skrining TBC di lembaga pemasyarakatan merupakan agenda nasional yang menyasar seluruh rutan, lapas, LPAS, dan LPKA di Indonesia. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang percepatan penanggulangan TBC. Data menunjukkan, angka kejadian TBC di lembaga pemasyarakatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum.
