Jakarta, Jurnalkota.online
Lebih kurang dari 500 orang warga Rusun Blok Pesakih turun untuk memasang spanduk penolakan atas kebijakan Ka, UPRS V yang dinilai memberatkan warga rusun relokasi. Hal ini dilakukan menindaklanjuti atas pertemuan dengan Ka. UPRS V beberapa waktu yang lalu, yang di nilai tidak ada keberpihakan pengelola.
Sehubungan dengan hal tersebut, semua warga turun memasang spanduk penolakan, sebagai aksinprotes kepada pihak Pengelola, Sabtu (12/8/2023).
Chief Security rusun Pesakih, Topan Dirgantara menyampaikan, Kami hadir di sini bukan untuk menghalangi aksi dari warga rusun tentang pemasangan spanduk, tentang penolakan kebijakan Ka. UPRS V.
“Saya dan semua teman Security UPRS V hadir di sini menindak lanjuti perintah pimpinan, untuk melarang pemasangan spanduk warga, namun sudah saya sampaikan ke pimpinan bahwa tidak mungkin kami melarang yang nanti akan mengakibatkan bentrok dengan warga, kerna Saya dan teman-teman juga warga yang kebetulan bekerja di UPRS V,” ujar Topan.
Sementara Ketua RW. 14, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Agung Jaya mengatakan, bahwa pemasangan spanduk tersebut sudah kesepakatan warga dari beberapa waktu yang lalu, jadi saya bersifat mendukung warga kerna saya nilai memang Ka. UPRS V terlalu kaku dengan kebijakannya.
“Walaupun bagaimana, saya sebagai Ketua RW 14 tetap mendukung warga Saya, karena memang kebijakan Ka. UPRS V sekarang, Vita Nurviatin yang tidak pro warga, dan selalu mengangkat masalah kendaraan roda 4 (mobil). Padahal warga blok ini adalah warga relokasi (gusuran) yang memang sudah punya kendaraan roda 4 dari tempat tinggal nya dulu. kami warga akan terus melawan bila kebijakan masih memberatkan warga,” ucap Agung Jaya.
Lebih lanjut, Agung Jaya mengatakan, spanduk penolakan kebijakan pengelola ada 10 spanduk dan pemasangannya sendiri hanya sampai senin Sore.
“Warga Rusun hanya memasang spanduk 10 spanduk, tidak ada demo seperti yang dikhawatirkan. Bagaimana mungkin warga mau demo? siapa yang mau didemo, sedangkan ini hari libur dan malam hari. juga tentunya kalaupun ada demo kami pasti akan memberitahukan (Izin) kepada yang berwenang,” ujarnya lebih lanjut.
Saat warga memasang spanduk hadir Ibda Anton Panit Intel bersama Imam dari Polsek Cengkareng untuk menindak lanjuti laporan ke Polsek Cengkareng, maka Kami hadir untuk memastikan kebenaran laporan tersebut.
“Kami berdua datang kemari dikarenakan ada laporan ke Polsek Cengkareng bahwa ada Aksi demo warga di Rusun Pesakih. Kami memastikan saja dikhawatirkan akan menimbulkan yang tidak diInginkan. Tapi Alhamdulillah warga cuma hanya memasang spandu penolakan warga atas kebijakan Ka. UPRS V,” ujar Ipda Anton.
Perlu diketahui pemasangan spandul warga Rusun Blok menolak kebijakan UPRS di antara nya.
– Menolak tidak diperbolehkannya parkir kendaraan roda 4 milik warga relokasi.
– Menolak perpindahan rumah dari Orang tua ke Anak dengan pembayaran umum.
– Menolak Warga luar yang bukan Relokasi menempati Rusun Blok.
Disinyalir Warga akan terus beraksi, menolak kebijakan UPRS V yang memberatkan warga sampai pengelola benar-benar berpihak pada warga relokasi di Rusun Pesakih. (Awal)







