Weni: Pencegahan Stunting Harus Dimulai dari Rumah dan Kesadaran Orang Tua

Jasa Pembuatan Lagu

Tanjungpinang, Jurnalkota.co.id

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Tanjungpinang, Yuniarni Pustoko Weni, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting di daerah. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Kolaborasi TP PKK dengan Perguruan Tinggi dalam Pencegahan Stunting melalui Pemberian Makanan Pendamping Biskuit Tinggi Protein dan Kalsium, yang digelar di Gedung Wanita Tun Fatimah, Rabu (22/10/2025).

Weni menuturkan, stunting masih menjadi permasalahan gizi kronis yang mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya akibat kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan.

“Dampak stunting tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan otak, kemampuan belajar, hingga produktivitas seseorang di masa depan. Karena itu, penanganannya perlu dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan dengan melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga masyarakat, dan keluarga,” ujar Weni.

Ia menyebutkan, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting sebagai dasar kebijakan nasional. Regulasi tersebut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk melakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif bagi kelompok sasaran, mulai dari remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak usia 0–59 bulan.

Sebagai tindak lanjut di daerah, TP PKK Kota Tanjungpinang bekerja sama dengan STIKES Hang Tuah dan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dalam program pemberian makanan pendamping berupa biskuit tinggi protein dan kalsium.

“Program ini merupakan bentuk intervensi gizi spesifik yang memanfaatkan bahan pangan lokal, seperti ikan yang kaya protein dan kalsium, untuk diolah menjadi biskuit bergizi bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” jelas Weni.

Weni berharap kolaborasi ini dapat memperkuat kapasitas kader PKK serta mendorong peran aktif organisasi perempuan dalam memberikan edukasi gizi kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada STIKES Hang Tuah dan UMRAH atas dukungannya. Semoga kerja sama ini menghadirkan pendekatan berbasis penelitian, memperkuat kader melalui pelatihan, dan membangun model intervensi yang tepat sasaran. Pencegahan stunting harus dimulai dari rumah, dari kesadaran orang tua,” tutup Weni.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *