Aceh Tenggara, Jurnalkota.online
Permasalahan jalan Nasional di Aceh Tenggara batas dengan Sumatera Utara terus menjadi sorotan, seperti diketahui, jalan Nasional itu merupakan wewenang penuh pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh untuk pemeliharaannya, namun sejauh ini masih banyak ditemukan jalan Nasional bertaburan lubang di sepanjang jalan dua jalur, seperti di desa Biak Mul masih kita dapati jalan berlubang dan genangan air di jalan Nasional tersebut.
Buruknya kondisi jalan Nasional tersebut sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang berlalu-lalang dan rawan kecelakaan, namun hal itu semua luput dari perhatian pihak BPJN Aceh.
Menurut informasi yang dihimpun Jurnalkota Online, dari berbagai sumber, pada Selasa (17/10/2023). Anggaran untuk pemeliharaan jalan Nasional tersebut mencapai puluhan miliar yang dialokasikan setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan Nasional di BPJN Aceh, anggaran yang sangat fantastis, tapi kerusakan jalan Nasional yang berlubang dan tergenang oleh air tak pernah bisa tuntas diperbaiki oleh dinas terkait.
Hal yang senada yang disebutkan oleh aktivis gerakan anti korupsi alas generasi (GAKAG), Arafik Beruh Selian, kepada Jurnalkota Online, Selasa (17/10/2023). Mengatakan, “Kondisi jalan nasional di Aceh Tenggara saat ini sangat memperhatikan, terlihat sepanjang ruas jalan Nasional di Kabupaten Aceh Tenggara banyak bertaburan lubang dan jalan bergelombang. Namun permasalahan jalan itu tak pernah tuntas diperbaiki oleh pihak BPJN Aceh. Terkesan PPTK BPJN Aceh Terkesan Tutup Mata,” ucapnya.
Sehingga dalam hal ini sangat perlu dilakukan penyelidikan lebih dalam terhadap penggunaan anggaran rutin pemeliharaan jalan Nasional batas Aceh Tenggara-Sumut tahun 2022-2023 oleh Polda Aceh kata Arafik.
“Sejatinya, anggaran itu sangat penting untuk diketahui publik, anggaran pemeliharaan jalan nasional itu apa saja yang diperbaiki, seperti misalnya pacing jalan dan perbaikan saluran pembuangan, dana yang dikucurkan oleh pemerintah cukup besar, akan tetapi keluhanmasyarakat tentang kerusakan jalan Nasional tak pernah tuntas diperbaiki. Diduga perbaikan jalan selama ini yang dilakukan asal-asalan tanpa ada kualitas, mereka melakukan itu diduga guna mencari keuntungan pribadi, seperti kita diketahui bersama jalan yang pernah di pacing rusak kembali,” cetus Arafik.
Sementara itu PPTK BPJN Aceh, Munawar, saat dikonfirmasi pada Senin, (16/10/2023), via WhatsApp pribadinya mengatakan, “Saya juga masuk sebagai pengganti di bulan 7 dan pekerjaan tutup lubang sudah berjalan, hari ini sudah kita mulai lagi, karena sudah lebih dari 1 minggu AMP milik Gala Fila Mandiri (GFM) lagi bermasalah,” singkatnya. (Yuda)







