Tanjungpinang, Jurnalkota.online
Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang terus melakukan berbagai cara untuk menekan angka stunting agar terus menurun.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tanjungpinang Endang Abdullah, saat menjadi narasumber Kepri Gemilang di TVRI Kepri bersama Sukaryo Teguh Santoso, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN Pusat, Rabu (6/9/2023).
Dikatakan Endang Abdullah, angka kasus stunting saat ini terus mengalami penurunan karena telah dilakukan penguatan dan komitmen bersama setiap Perangkat Daerah dan stake holder.
“Untuk mengatasi permasalahan stunting, semua harus bersama-sama berkomitmen dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk menekan dan menurunkannya dari semua aspek yang ada,” ujar Endang Abdullah.
Dalam kesempatan itu, Endang Abdullah juga mengatakan percepatan penurunan stunting merupakan bagian terpenting dalam upaya meningkatkan indeks kualitas pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang.
“Berdasarkan data terakhir yang kita peroleh, sekitar 15,7% memiliki anak yang beresiko stunting, maka dari itu saya harapkan semua kita dapat menekan dan menuntaskan stunting di Kota Tanjungpinang,” lanjut Endang Abdullah.
Selain itu, adanya trend prevalensi penurunan yang signifikan dari kasus stunting baik dari anak balita dan baduta dikarenakan Pemko Tanjungpinang gencar melakukan intervensi dengan memberikan bantuan berupa makanan dan asupan gizi serta pendampingan kepada anak yang terindikasi stunting.
“Kita saat ini terus gencar menekan angka stunting, yang berdasarkan data nasional harus mencapai 14,0%, kita optimis di tahun 2024 mendatang Tanjungpinang akan menurun dengan konsistensi dalam intervensi pemenuhan gizi dan bantuan kepada anak-anak terindikasi stunting, sehingga prevalensi angka stunting dapat menurun sesuai dengan harapan,” papar Endang Abdullah.
Sementara itu, Sukaryo Teguh Santoso, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN Pusat mengatakan target nasional untuk penurunan angka stunting harus dibawah 14,0% sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, tentunya dari data yang diperoleh saat ini secata nasional sekitar 21,6% harus ditekan dan diintervensi secara bersama-sama oleh seluruh pemerintah daerah untuk kelangsungan kesehatan anak masa depannya.
“Saya rasa Kota Tanjungpinang sudah sangat baik dalam penanganan stunting, berbagai terobosan telah dilakukan sehingga angka stunting terus mengalami penurunan, intervensi harus terus gencar dilakukan supaya dapat lebih tepat sasaran dan bila perlu pendampingan dari ibu hamil, pemenuhan gizi anak dan tumbuh kembang anak saat berusia dibawah dua tahun dan balita,” ungkap Sukaryo Teguh Santoso.
Selain itu, Sukaryo Teguh Santoso juga mengatakan stunting itu bukan sekedar kekerdilan anak, tetapi tentang tumbuh kembang, kecerdasan dan kesehatan anak.
“Untuk itu kami dari BKKBN pusat terus memantau bagaimana progres penurunan angka stunting, karena kalau kita bicara stunting tidak sekedar kekerdilan, tetapi berkaitan dengan tumbuh kembang, kecerdasan, pemenuhan gizi dan berpengaruh dengan kesehatan anak, maka kita perlu sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak agar target penurunan angka stunting dapat tercapai dan bila perlu langsung 0 persen,” harap Sukaryo Teguh Santoso. (Chadijah)
Sumber: Prokompim Tanjungpinang







