Tanjungpinang, jurnalkota.online
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bersilaturahmi dengan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang yang baru Ridwan Chaniago, beserta jajaran stafnya di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (30/5/2023).
Ridwan yang menggantikan Letkol Marinir Benyamin Ginting, dalam serah terima jabatan pada Maret 2023 lalu, hadir dalam pertemuan ini bersama Kasi Lalu Lintas Laut dan Kepelabuhan Imran, Kasi Keselamatan Berlayar Topan Wishnu, dan SMRT KSOP Tanjungpinang Franata Chandigo. Sedangkan Ansar Ahmad didampingi oleh Kadishub Kepri Junaidi.
Selain bertujuan untuk menjalin silaturahmi, pertemuan ini juga memberikan kesempatan kepada Kepala KSOP Tanjungpinang yang merupakan putra daerah Kepri untuk memaparkan program kerjanya.
Dalam paparannya, Ridwan Chaniago menyampaikan pemikirannya terkait masalah-masalah yang masih ada di pelabuhan, yang sebagian besar dapat diselesaikan melalui implementasi e-ticketing.
“Saya ingin berbicara mengenai Tanjungpinang, karena sejak kecil saya sudah mengenal wilayah ini dengan baik. Namun, masih banyak permasalahan terkait pelayaran di sini. Salah satunya dapat diatasi melalui penggunaan e-ticketing,” ujar Ridwan Chaniago.
Ridwan Chaniago menjelaskan, implementasi e-ticketing memiliki sejumlah keuntungan, antara lain mengurangi penggunaan kertas, menjamin keselamatan pelayaran melalui data manifest penumpang yang valid, serta memberikan informasi penumpang secara real-time.
Namun, kata Ridwan Chaniago, untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kolaborasi dan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri.
Saat ini, lanjut Ridwan Chaniago, sudah ada kebijakan yang diterapkan, meskipun masih menggunakan sistem manual. Setiap penumpang yang naik ke kapal harus mendaftarkan namanya sesuai dengan identitas (KTP). Namun, selama ini di Kepri, hanya nama penumpang yang dicatat.
“Sekarang, sudah saatnya kita beralih ke sistem digital, sehingga pelayaran dapat dipantau secara real-time. Selain meningkatkan keteraturan administrasi, sistem ini juga akan mencegah terjadinya ketidaksesuaian antara penumpang yang naik dengan manifest yang ada. Hal ini penting terutama setelah kecelakaan kapal baru-baru ini,” jelas Ridwan Chaniago.
Mendengar paparan Ridwan Chaniago, Ansar Ahmad menyambut baik implementasi e-ticketing dan siap memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaannya. Namun, Ansar Ahmad juga menyadari, bahwa akan ada hambatan-hambatan dalam proses tersebut.
“Hambatan-hambatan tersebut memang butuh kolaborasi dalam penyelesaiannya, dan kita siap mendukung itu,” tegas Ansar Ahmad.
Ansar Ahmad juga menyoroti pentingnya menertibkan fasilitas-fasilitas keselamatan di laut. Ansar Ahmad menekankan, perlunya penegakan ketegasan terhadap kapal-kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Ansar Ahmad menyadari, bahwa seringkali setelah terjadi kecelakaan di laut, pihak-pihak yang terlibat saling menyalahkan.
“Dalam hal ini, yang menjadi korban adalah masyarakat. Oleh karena itu, saya berharap agar tindakan tegas diambil terhadap kapal-kapal yang melanggar standar keselamatan, guna mencegah terulangnya kejadian yang merugikan masyarakat,” pinta Ansar Ahmad.
Kemudian, kedua belah pihak juga mengangkat isu keberadaan pelabuhan tikus di Kepri. Ansar Ahmad menjelaskan, bahwa pelabuhan tikus ini merugikan negara, karena tidak memenuhi kewajibannya terhadap negara.
Menurut Ansar Ahmad, jika semua aktivitas pelayaran di Kepri melalui pelabuhan resmi, maka pajak yang diperoleh akan lebih besar. Selain itu, Kepri juga akan mendapatkan manfaat yang lebih besar dalam negosiasi dengan Kementerian Perhubungan.
“Saya harap, dengan langkah-langkah yang diambil untuk menertibkan fasilitas keselamatan di laut dan mengatasi permasalahan pelabuhan tikus, masyarakat Kepulauan Riau akan dapat merasakan peningkatan keselamatan dan keadilan dalam sektor pelayaran. Semoga kejadian-kejadian yang merugikan masyarakat dapat diminimalisir di masa depan, sehingga laut di Kepulauan Riau menjadi area yang aman dan produktif bagi semua pihak yang terlibat,” ujar Ansar Ahmad. (Antoni)
Sumber: Diskominfo Kepri







